PENGERTIAN OBAT KONTRASEPSI
Kontrasepsi dapat diartikan sebagai
menghindarkan konsepsi atau kehamilan. Sedangkan alat kontrasepsi,adalah
segala macam alat atau cara yang di gunakan satu pihak atau kedua belah
pihak pasangan suami istri untuk menghindarkan konsepsi.
Dahulu kala
pada abad sebelum masehi,Hipocrates pernah menganjurkan wanita2 yang
terlambat haid dan kebanyakan anak untuk bekerja lebih keras atau olah
raga lebih berat lagi agar supaya mereka mendapat haid lagi.ada yang
mengatakan bahwa abortus atau pengguguran kandungan mungkin merupakan
alat kontrasepsi tertua di dunia ini.tetapi abortus ini oleh pandangan
Agama apapun tidak di benarkan dan di anggap berdosa bagi mereka yang
melakukan tindakan pengguguran ini,bahkan undang2 di beberapa negara pun
menganggap bahwa perbuatan ini adalah illegal dan bagi pelakunya
dikenakan sanksi hukum .Kontrasepsi adalah alat untuk mencegah kehamilan
setelah berhubungan
intim.Alat ini atau cara ini sifat tidak permanen, dan memungkinkan pasangan untuk
mendapatkananak
apabila diinginkan.Ada berbagai macam jenis Alat Kontrasepsi yang
tersedia di pasaran, yang dapat dibeli dengan bebas. Obat kontrasepsi
mempengaruhi pada 3 bagian proses reproduksi pria yang yaitu proses
spermatogenesis, proses maturasi sperma, dan transportasi sperma. Sedang
pengaruh kontrasepsi pada proses reproduksi wanita antara lain
menghambat ovulasi, menghambat penetrasi sperma, menghambat fertilisasi,
dan menghambat implantasi. Sampai saat ini, obat kontrasepsi oral yang
efektif dan paling banyak digunakan adalah dari golongan steroida.
Hampir semua jenis obat tersebut adalah hasil sintesis di laboratorium.
Memang tidak semuanya dibuat secara sintesis total, tetapi paling tidak
obat tersebut merupakan hasil dari parsial sintesis bahan alam.
Akibatnya, sifat alami dari obat tersebut juga berubah drastis, sehingga
mengakibatkan beberapa efek samping yang merugikan.
MACAM – MACAM METODE KONTRASEPSI
1) NON FARMAKOLOGI
A) KONTRASEPSI TEKNIK
a)
Coitus Interruptus (senggama terputus): ejakulasi dilakukan di luar
vagina.Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan biasanya terjadi karena
ada sperma yang sudah keluar sebelum ejakulasi, orgasme berulang atau
terlambat menarik penis keluar. Senggama terputus adalah mengeluarkan
penis dari vagina sebelum ejakulasi. Meskipun keefektifan metoda ini
adalah 80%, tetapi metoda ini membutuhkan kontrol yang baik dari pria.
Metoda ini mengurangi kepuasan pasangan. Meskipun ejakulasi terjadi di
luar vagina, cairan pre ejakulasi terkadang juga mengandung sperma
sehingga pembuahan tetap saja dapat terjadi.
Cara kerja: Penis dikeluarkan sebelum ejakulasi sehigga sperma tidak masuk ke dalam vagina dan kehamilan dapat dicegah.
Manfaat/kelebihan Kontrasepsi
1. Efektif bila digunakan dengan benar
2. Tidak mengganggu produksi asi
3. Dapat digunakan sebagai pendukung metoda keluarga berencana lainnya
4. Tidak ada efek samping & Dapat digunakan setiap waktu
5. Tidak membutuhkan biaya
Nonkontrasepsi
1. Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana
2. Untuk pasangan, memungkinkan hubungan yang lebih dekat dan pengertian yang sangat dalam
Kekurangan
1. Efektivitas tergantung kesediaan pasangan melakukan senggama terputus
2. Efektivitas menurun bila sperma dalam 24 jam sejak ejakulasi melekat pada penis
3. Memutus kenikmatan dalam hubungan seksual
Efek Samping
Ada
pun epek samping yang didapatkan adalah dapat menyebabkan penyakit
ginekologik, neurologist, kejiwaan seperti neurasteni, keluhan prostate.
b)
Sistem kalender (pantang berkala): tidak melakukan senggama pada masa
subur, perlu kedisiplinan dan pengertian antara suami istri karena
sperma maupun sel telur (ovum) mampu bertahan hidup s/d 48 jam setelah
ejakulasi. Efektivitasnya 75-80%. Faktor kegagalan karena salah
menghitung masa subur (saat ovulasi) atau siklus haid tidak teratur
sehingga perhitungan tidak akura
Kelebihan
Tidak ada efek samping, gratis
Kelemahan
Gagal karena salah menghitung masa subur, siklus haid tidak teratur
c)
Prolonged lactation atau menyusui, selama 3 bulan setelah melahirkan
saat bayi hanya minum ASI dan menstruasi belum terjadi, otomatis tidak
akan hamil.Tapi begitu Ibu hanya menyusui < 6 jam / hari, kemungkinan
terjadi kehamilan cukup besar.
B) KONTRASEPSI MEKANIK
a) Kondom:.
Kondom merupakan selaput/selubung/sarung karet yang dapat terbuat dari
berbagai bahan diantaranya lateks (karet), plastik (vinil), atau bahan
alami (produksi hewani) yang dipasang pada penis salama hubungan
seksual. Kondom terbuat dari kareT sintetis yang tips, berbentuk
silinder, dengan muaranya berpinggir tebal, yang bila digulung berbentuk
rata atau berbentuk putting susu. Kondom dibuat dlm berbagai variasi
baik dari segi bentuk, warna, pelumas, ketebalan, maupun bahan
pembuatnya. Kondom dapt digunakan bersamaan dengan alat kontrasepsi
lain. Selain itu, kondom juga membantu mencegah penularan penyakit
menular seksual, termasuk AIDS. Efektif 75-80%. Terbuat dari latex, ada
kondom untuk pria maupun wanita serta berfungsi sebagai pemblokir /
barrier sperma. Kegagalan pada umumnya karena kondom tidak dipasang
sejak permulaan senggama atau terlambat menarik penis setelah ejakulasi
sehingga kondom terlepas dan cairan sperma tumpah di dalam vagina
Cara kerja
Kondom
menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis
sehingga sperma tersebut tidak tercurah pada saluran reproduksi wanita.
Selain itu, kondom juga mencegah penularan mikroorganisme dari satu
pasangan ke pasangan lain.
Efektivitas
Kondom cukup efektif bila
dipakai secara benar pada setiap kali berhubungan seksual. Pada
beberapa pasangan, pemakaian kondom menjadi tidak efektif karena tidak
konsisten dalam pemakaian. Secara ilmiah didapatkan hanya sedikit angka
kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100 perempuan per tahun.
Manfaat / kelebihan
•Efektif bila digunakan dengan benar
•Tidak mengganggu produksi ASI
•Tidak mengganggu kesehatan klien
•Tidak memiliki pengaruh sistemik
•Murah dan dapat dibeli secara umum
•Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
•Dapat digunakan sebagai metoda kontrasepsi sementara
Kekurangan
•Efektifitas tidak terlalu tinggi
•Cara penggunaan sangat mempengaruhi keberhasilan
•Agak mengganggu hubungan seksual karena mengurangi sentuhan langsung
•Pada beberapa klien menyebabkan kesulitan untuk mempertahankan ereksi
•Harus selalu tersedia setiap klai berhubungan seksual
•Beberapa klien malu untuk membeli kondom di tempat umum
•Pembuangan kondom bekas dapat menimbulkan masalah limbah
b)
Femindom: Alat ini seperti kondom, tapi dipakai oleh perempuan.
Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Terbuat dari bahan
karet dan agak tebal. Fungsinya sama dengan kondom laki-laki, tapi
ukurannya lebih besar. Bentuknya elastis dan fleksibel sehingga dapat
mengikuti kontur vagina, selain itu juga bisa dipakai beberapa jam
sebelum melakukan hubungan seksual. Berbentuk silinder, panjangnya 17
cm dan diameter sekitar 7 cm, di kedua
c) Spermatisida: Spermisida
adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) yang digunakan untuk
menonaktifkan atau membunuh sperma. Spermisida ini dikemas dalam bentuk
aerosol (busa), tablet vaginal; suposituria, dan krim. Efektivitasnya
70%. Sayangnya bisa menyebabkan reaksi alergi.Kegagalan sering terjadi
karena waktu larut yang belum cukup, jumlah spermatisida yang digunakan
terlalu sedikit atau vagina sudah dibilas dalam waktu < 6 jam setelah
senggama.
Aerosol (Busa)
• Kocok tempat aerosol 20-30 menit sebelum digunakan
• Tempatkan kontainer dengan posisi ke atas, letakkank aplikator pada mulut kontainer dan tekan aplikator untuk mengisi busa
• Sambil berbaring, lakukan insersi aplikator ke dalam vagina mendekati serviks, dorong sampai busa keluar
• Aplikator segera dicuci dengan sabun dan air, tiriskan dan keringkan. Jangan berbagi aplikator bersama orang lain
Tablet vagina atau supposituria
• Cuci tangan sebelum membuka paket
• Lepaskan tablet/supposituria dari paket
• Sambil berbaring, masukkan talet/supposituria jauh ke dalam vagina
• Tunggu 10-15 menit sebelum melakukan hubungan seksual
• Sediakan selalu ekstra pengadaan tablet maupun supposituria
Krim
• Insersi kontrasepsi krim setelah dikemas ke dalam aplikator sampai penuh, masukkan ke dalam vagina sampai mendekati serviks
• Tekan alat pendorong sampai krim keluar. Tidak perlu menunggu kerja krim
• Aplikator harus dicuci dengan sabun dan air sesuai dengan pencegahan infeksi untuk alat-alat, tiriskan dan keringkan
•
Untuk memudahkan pembersihan alat, pisahkan bagian-bagiannya. Jangan
berbagi aplikator dengan orang lain. Sediakan selalu ekstra krim dirumah
Cara kerja
Spermisida
ini menyebabkan sel membran sperma terpecah, memperlambat gerakan
sperma, dan menurunkan kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.
Pilihan
•Aerosol (busa) efektif segera setelah insersi
•Busa spermisida dianjurkan apabila digunakan hanya sebagai metoda kontrasepsi
•Tablet
vaginal, suposituria, dissolvable film penggunaannya disarankan
menunggu 10-15 menit sesudah dimasukkan sebelum hubungan seksual
•Jenis spermisida jeli digunakan dengan diafragma
Manfaat /kelebihan
•Efektif seketika (busa dan krim)
•Tidak mengganggu produksi ASI dan mampu melindungi dari IMS
•Bisa digunakan sebagai pendukung metoda lain
•Tidak mengaggu kesehatan klien
•Tidak memiliki pengaruh sistemik
•Mudah digunakan
•Meningkatkan lubrikasi selama hubungan seksual
•Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus
kekurangan
•Efektivitas kurang
•Efektivitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan mengikuti cara penggunaan
•Ketergantungan pengguna dengan memakai setiap melakukan hubungan seksual
•Pengguna harus menunggu 10-15 menit untuk tablet vaginal, suposituria, dissolvable film
•Efektivitas aplikasi hanya 1-2 jam
Seleksi klien pengguna spermisida
Sesuai untuk klien dan Tidak sesuai untuk klien yang:
• Tidak menyukai metoda kontrasepsi hormonal seperti perokok atau usia di atas 35 tahun
• Tidak menyukai penggunaan AKDR
• Menyusui dan perlu kontrasepsi
• Memerlukan proteksi terhadap IMS
•Memerlukan metoda sederhana sambil menunggu metoda yang lain
• Berdasarkan umur & mslh kesehatan mybbkn kehamilan dg resiko tinggi
•Terinfeksi saluran uretra
• Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelamin
• Mempunyai riwayat sindrom syok karena keracunan
• Ingin metoda KB efektif
Efek samping dan masalah Penanganan
Iritasi
vagina Periksa adanya vaginitis atau IMS. Jika penyebabnya spermisida,
alihkan ke spermisida lain dengan komposisi berbeda / bantu pemilihan
metoda lain
Iritasi penis dan rasa tidak nyaman Periksa IMS. Jk
pyebabnya spermisida, alihkan ke spermisida lain dg komposisi berbeda /
bantu pemilihan metoda lain
Gangguan rasa panas di vagina Periksa
reaksi alergi atau terbakar. Yakinkan bahwa rasa hangat adalah normal.
Jika tidak ada perubahan alihkan ke spermisida lain dengan komposisi
berbeda atau bantu pemilihan meoda lain
Kegagalan tablet tidak larut Alihkan k spermisida lain dg komposisi berbeda atau bantu pemilihan meoda lain
Cara penggunaan/instruksi bagi klien
• Cuci tangan dg sabun & air mengalir sblm mgisi aplikator & insersi spermisida
• Gunakan spermisida tiap berhubungan intim
10-15 menit• Jarak tunggu setelah tablet vagina atau supposituria dimasukkan
• Tidak ada jarak tunggu setelah memasukkan busa
• Ikuti petunjuk cara penggunaan dan cara penyimpanan
• Tempatkan spermisida jauh dalam vagina sehingga serviks terlindungi dg baik
d)
Vaginal diafragma: Diafragma adalah kap berbentuk bulat cembung,
terbuat dari lateks yang diinsersikan ke dalam vagina sebelum
berhubungan seksual dan menutup serviks. lingkaran cincin dilapisi karet
fleksibel ini akan menutup mulut rahim bila dipasang dalam liang vagina
6 jam sebelum senggama.Efektivitasnya sangat kecil, karena itu harus
digunakan bersama spermatisida untuk mencapai efektivitas 80%. Cara ini
bisa gagal bila ukuran diafragma tidak pas, tergeser saat senggama, atau
terlalu cepat dilepas (< 8 jam) setelahsenggama.
Jenis-jenis diafragma
• Flat spring (flat metal band)
• Coil spring (coiled wire)
• Arching spring (kombinasi metal spring)
Cara kerja: Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai
saluran alat reproduksi bagian atas (uterus& tuba falopii) dan
sebagai alat tempat spermisida.
Manfaat/ kelebihan
• Efektif bila digunakan dngan benar
• Tidak mengganggu produksi ASI
• Tidak mengganggu hub seksual krn telah terpasang sampai 6 jam sebelumnya
• Tidak mengganggu kesehatan klien
• Tidak mempunyai pengaruh sistemik
Kekurangan
•
Efektivitas sedang (bila digunakan dengan dengan spermisida angka
kegagalan 6-18 kehamilan per 100 perempuan per tahun pertama)
• Keberhasilan sbg kontrasepsi bergantung pd kepatuhan mgikuti cr penggunaan
• Motivasi diperlukan berkesinambungan dg mnggunakannya stiap berhub seksual
• Pemeriksaan pelvik o/ petugas kes terlatih diperlukan utk memastikan ketepatan pemasangan
• Pada beberapa pengguna menjadi penyebab infeksi saluran uretra
• Pada 6 jam pasca hubungan seksual, alat masih harus berada di posisinya
Seleksi klien pengguna diafragma
Sesuai untuk klien dan Tidak sesuai untuk klien yang:
• Tidak menyukai metoda kontrasepsi, seperti perokok, atau di atas usia 35 tahun
• Tidak menyukai penggunaan AKDR
• Menyusui dan perlu kontrasepsi
•
Memerlukan proteksi terhadap IMSmemerlukan metoda sederhana sambil
menunggu metoda lain • Berdasarkan umur serta masala kesehatan
menyebabkan kehamilan menjadi beresiko tinggi
• Terinfeksi saluran uretra
• Tidak stabil secara psikis atau tidak suka menyentuh alat kelaminnya
• Mempunyai riwayat sinrom syok karena keracunan
• Ingin metoda KB efektif
Efek samping dan Penanganan
Infeksi
saluran uretra Pengobatan dengan antibiotika yg sesuai, apabila
diafragma mjd pilihan utama dlm ber-KB. Sarankn segera mengosongkan
kandung kemih stlh melakukan hub seks atau sarankan memakai metoda lain
Dugaan
adanya reaksi alergi diafragma atau dugaan adanya reaksi alergi
spermisida Walaupun jrg tjd, terasa krg nyaman dan mgkn berbahaya. Jk
ada gjl iriasi vagina, khususnya pasca senggama,tdk mengidap IMS,
berikan spermisida yg lain atau bantu memilih metoda lain
Rasa nyeri
pada tekanan terhadap kandung kemih/rektum Pastikn ketepatan letak
diafragma apabila alat terlalu besar. Cobalah dg ukuran yg lebih kecil.
Tindak lanjut utk meyakinkan masalah telah tertangani
Timbul cairan
vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam Periksa IMS/benda
asing dlm vagina. Jk tdk ada, sarankan mlepaskn diafragma stlh hub seks
tapi tdk <6jam stlh hub yg terakhir. Stlh diangkat, diafragma dicuci
dg hati-hati mggunakan sabun cair & air. Jika mengidap IMS, lakukan
pemrosesan alat sesuai dengan pencegahan infeksi
Cara penggunaan/instruksi bagi klien
• Gunakan diafragma setiap kali berhubungan intim
•
Diafragma dipasang beberapa saat sebelum berhubungan intim, oleh karena
itu vesika urinaria perlu dikosongkan terlebih dahulu dan cuci tangan
• Tes bahwa diafragma tidak berlubang (dengan air/cahaya)
• Oleskan kira-kira satu sendok the spermisida pada dasar diafragma dan disekeliling diafragma
•
Posisi yang memudahkan prosedur adalah dengan mengangkat satu kaki dan
meletakkannya ke atas kursi/dudukan toilet. Diafragma juga dapat dipakai
sambil berbaring atau jongkok
• Lebarkan kedua bibir vagina
•
Pegang diafragma dengan erat, masukkan ke dalam vagina jauh ke belakang
dengan bagian yang mengandung spermisida menghadap ke serviks. Dorong
bagian depan ke pinggiran atas di balik tulang pubis
• Masukkan jari ke vagina sampai menyentuh serviks, sarungkan karetnya dan pastikan serviks telah terlindungi
•
Bila setelah 6 jam diafragma masih berada di dalam vagina atau masih
ingin melakukan hubungan seksual, maka spermisida harus dioleskan
kembali
• Lepaskan diafragma maksimal 6 jam setelah hubungan seksual
terakhir. Ingat, hindari pemakaian diafragma selama 24 jam untuk
mencegah infeksi
• Untuk mengeluarkan diafragma, tarik bagian depan
diafragma kemudian tarik ke bawah dengan menggunakan jari telunjuk dan
jari tengah
e) IUD (Intra Uterine Device) atau spiral
AKDR
atau IUD (Intra Uterine Device) bagi banyak kaum wanita merupakan alat
kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu
diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR
tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu
(ASI). Namun, ada wanita yang ternyata belum dapat menggunakan sarana
kontrasepsi ini. Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh
informasi yang lengkap tentang seluk-beluk alat kontrasepsi ini.
Jenis-jenis AKDR di Indonesia
1. Copper-T
AKDR
berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga
halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup
baik.
2. Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk
memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang
vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang
mempunyai luas permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan
tembaga halus pada jenis Coper-T.
3. Multi Load
AKDR ini terbuat
dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan kanan
berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6
cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250
mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load,
yaitu standar, small (kecil), dan mini.
4. Lippes Loop
AKDR ini
terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau huruf S
bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang pada ekornya.
Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut ukuran panjang
bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B 27,5 mm 9
(benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm
(tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka
kegagalan yang rendah. Keuntungan lain dari pemakaian spiral jenis ini
ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka atau penyumbatan
usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
Pemasangan AKDR
Prinsip
pemasangan adalah menempatkan AKDR setinggi mungkin dalam rongga rahim
(cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu mulut
peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari
setelah bersalin dan pada akhir haid. Pemasangan AKDR dapat dilakukan
oleh dokter atau bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan
secara berkala harus dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu
setiap bulan selama tiga bulan berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya
dilakukan setiap enam bulan sekali.
KEUNTUNGAN IUD KERUGIAN IUD
• Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan dalam jangka panjang
• Tidak terpengaruh "faktor lupa" dari pemakai (misalnya PIL)
• Tidak mengganggu hubungan suami istri
• Tidak ada efek samping hormonal
• Tidak mengganggu laktasi (menyusui)
• Tidak berinteraksi dengan obat-obatan
• Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
• Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau keguguran
•
Kesuburan cepat kembali setelah IUD dicabut / dibuka • Efek
sampingnya terhadap siklus haid (menstruasi) sering "mengejutkan", namun
tidak berbahaya dan bukan tanda kelainan/penyakit ; perubahan pola haid
biasanya pada tiga bulan pertama pemakaian
• Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
• Perdarahan bercak (spotting) diantara siklus haid
• Siklus menjadi lebih pendek
• Kadang-kadang nyeri haid lebih dari biasanya
• Perlu tenaga terlatih untuk memasang dan membukanya
• Perlu follow up (kontrol/kunjungan berkala) untuk evaluasi
Efek samping umum lainnya adalah :
Segera
setelah pemasangan dapat terjadi rasa sakit perut/kram; dapat
dihindarkan dengan konseling, relaksasi dan persiapan pemasangan yang
baik Perdarahan segera setelah pemasangan; dapat berlangsung 3-5 hari
IUD dapat dipasang :
IUD
dapat dipasangkan setiap saat, asal yakin sedang tidak hamil yakni: 40
hari pasca salin, segera setelah keguguran, atau sedang haid
Siapa saja yang tidak boleh memakai IUD :
wanita
yang menderita penyakit seksual (PHS (penyakit hubungan seksual), AIDS,
Gonore, Klamidia), kanker mulut rahim atau kanker alat reproduksi
lainnya (ovarium, endometrium), atau trofoblast ( Mola, Koriokarsinoma)
yang lebih dikenal dengan istilah hamil anggur atau TBC kandungan.
Lama Pemakaian AKDR
Sampai
berapa lama AKDR dapat dipakai? Hal ini sering menjadi pertanyaan.
Sebenarnya, AKDR ini dapat terus dipakai selama pemakai merasa cocok dan
tidak ada keluhan. Untuk AKDR yang mengandung tembaga, hanya mampu
berfungsi selama 2–5 tahun, tergantung daya dan luas permukaan
tembaganya. Setelah itu harus diganti dengan yang baru.
2) FARMAKOLOGIS
A) KONTRASEPSI STERILISASI
Yaitu
pencegahan kehamilan dengan mengikat sel indung telur pada wanita
(tubektomi) atau testis pada pria (vasektomi). Proses sterilisasi ini
harus dilakukan oleh ginekolog (dokter kandungan). Efektif bila Anda
memang ingin melakukan pencegahan kehamilan secara permanen, misalnya
karena faktor usia. Mempunyai tingkat kegagalan 0,1 - 0,5%
Kerugiannya
Senyebabkan
infeksi dan komplikasi akibat pembedahan dan kemungkinan kehamilan di
luar kandungan jika terjadi kehamilan setelah sterilisasi.
Efek samping
Atau
kerugiannya yakni rasa nyeri di lokasi operasi, reaksi psikologis, dan
rasa penyesalan setelah operasi, sifatnya permanen dan berisiko atas
komplikasi bedah.
Keuntungannya
Sangat efektif, permanen,
untungnya lagi tidak mengganggu aktifitas seksual dan mempengaruhi
fungsi seksual. Penyakit radang panggulpun bisa dikurangi.
B) KONTRASEPSI HORMONAL
Dengan fungsi utama untuk mencegah kehamilan (karena menghambat
ovulasi),kontrasepsi ini juga biasa digunakan untuk mengatasi
ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh. Harus
diperhatikan beberapa faktor dalam pemakaian semua jenis obat yang
bersifat hormonal, yaitu:
1) 4 jenis oral kontrasepsi
a. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Kombinasi
Kombinasi
estrogen dan progetron merupakan obat kontrasepsi yang banyak di
gunakan.Kombinasi ini memberikan efek meneknan sistem pituitari –
hipotalamik yang menyebabkan terjadiya pencegahan ovulasi.selain itu
perubahan pada endometrium mengakibatkan implantasi embrio sulit terjadi
dan mukus servik menjadi lebih kental sehingga penetrasi sperma di
hambat.proliferasi endometrial biasanya diikuti oleh berkurangnya
ketebalan endometrium atau terjadinya regresi endometrium sehinggaa
menstruasi menjadi berkurang jumlahnya. Ovulasi biasanya terjadi lagi
dalam 3 sklus menstruasi setelah pemakaian kontrasepsi oral di hentikan
bahkan pada sbagian wanita ovulasi tidak terjadi dan mengalami
amenorrhoea sampai 6 bulan atau lebih.
kontrasepsi oral tipe
kombinasi ini mengandung suatu estrogen seperti ethinil,estradiol,
mestranol, dan satu dari beberapa 19-nortestoteron progestins, yang di
gunakan secara sklus selama 21 dari 28 hari.digunakan sebagai
kontrasepsi estrogen menekan FSH dan LH sehingga menghambat ovulasi dan
menyebabkan perubahan endometrial edematous sehingga implantasi ovum
yang telah dibuahi menjadi sulit terjadi mempercepat ranspor ovum dan
menyebabkan degenerasi korpus luteum.
Cara penggunaan dan pendosisan
cara penggunaan Pendosisan
Per
oral ( PO ) utuk kontrasepsi Kombinasi monoplasmik : satu tablet
digunakan setiap hari dan dimulai pada hari pertama menstruasi serta
dilanjutkan selama 21 hari.di hentikan selama 7 hari dimulai lahi untuk
siklus berhentinya dengan 21 tablet.
PO untuk kontrasepsi setelah
melahirkan Pemakaian kontrasepsi setelah 6 minggu setelah melahirkan
jika tidak menyusui. Menysui dapat memperlama periode infertilitas.
PO
untuk kontrasepsi setelah aborsi Pemakaian kontrasepsi dimulai segera
setelah gestasi diterminasi pada minggu ke 12 atau sebelumnya, atau di
mulai delam 1 minggu jika gestasi diakhiri pada minggu ke 13 – 28.
PO untuk kontrasepsi emergensi Penggunaan 2 tablet
PO
untuk perdarahan uterin disfungsional Dengan menggunakan kombinasi
yang manapun,pemakaian satu tablet setiap hari sampai 4 kali sehari
selama 5- 7 hari. Untuk perdarahan akut selanjutnya 1 tablet setiap hari
secara siklus seperti penggunaan untuk kontrasepsi selama 3 bulan untuk
mencegah perdarahan lebih lanjut.
PO utuk disminirhoea atao
endometriosis Dengan menggunakan kombinasi yang manapun pemakaian 1
tablrt setiap hari secara berkelanjutan selam 15 minggu dan diikuti
dengan bebas obat selama 1 minnggu .selanjutnya pemakaian yang sama
dengan siklus 16 minggu selam 6 – 12 bulan guna menginduksi suatu
keadaan pseudopregnant
Kelebihan :
• Mudah didapat
• Siklus haid lebih teratur
• Lapisan endometrium lebih tipis: darah haid, anemia lebi rendah
• Disminore turun resikonya
• Menurunkan resiko ca ovarium dan endometrium
• Kista ovarium turun
• Acne turun
Kekurangan :
• Harus diminum setiap hari.
• Tidak semua wanita disarankan menggunakan pil, yaitu:
- ibu menyusui
- perokok
- berusia 40 tahun ke atas
-
memiliki problema kesehatan apa pun seperti kejang, TBC, kanker,
hipertensi, diabetes, hepatitis, jantung pernah stroke, dan lainnya.
• Menimbulkan efek samping:
- terjadi pendarahan tidak teratur di luar masa haid.
- mual-mual
- sakit kepala
b. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Sekuensial
Terdiri
dari 14-15 pil kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil
berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya
sama dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan
lebih sering menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
c. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Mini
Hanya
berisi derivat progestin, noretindron atau norgestrel, dosis kecil,
terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya sama dengan cara tipe
kombinasi.
Kelebihan :
• Dapat digunakan untuk ibu menyusui
• Mudah didapat
Kekurangan :
• pendarahan tidak teratur
• haid tidak datang
• terkadang muncul sakit kepal
d. Pil Kontrasepsi Oral Tipe Pil Pascasanggama (Morning After Pill)
Berisi
dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu kurang dari
72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.
CARA MINUM OC
OC
harus diminum tiap hari dengan cara mengikuti petunjuk nama hari yang
tertera Di blisternya. Untuk memulai blister pertama Anda, mulailah
minum pil pada hari pertama haid, misalnya: Anda mendapat haid pada hari
Rabu maka ambil pil yang dibawahnya ada tanda Rabu. Lanjutkan minum pil
setiap hari sampai habis (21 hari) yang pasti jatuh pada hari Selasa.
Kemudian berhenti minum pil selama 7 hari (akan terjadi menstruasi).
Setelah 7 hari bebas pil ini, lanjutkan minum pil dari kemasan yang baru
pada hari Rabu lagi, jadi untuk blister ke-2 dst, selalu ikuti siklus
21 hari minum pil +7 hari bebas tablet.
Efek Samping Pemakaian Pil
Pemakaian
pil dapat menimbulkan efek samping berupa perdarahan di luar haid, rasa
mual, bercak hitam di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur
pada liang vagina (candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat
badan
2) Susuk KB (Implan)
Disebut alat kontrasepsi bawah kulit,
karena dipasang di bawah kulit pada lengan kiri atas. Bentuknya semacam
tabung-tabung kecil atau pembungkus plastik berongga dan ukurannya
sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah
kapsul. Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon. Susuk tersebut akan
mengeluarkan hormon sedikit demi sedikit. Jadi, konsep kerjanya
menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma. Pemakaian
susuk dapat diganti setiap 5 tahun, 3 tahun, dan ada juga yang diganti
setiap tahun. Penggunaan kontrasepsi in
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar