Senin, 06 April 2015

pemasangan NGT

.1  Pengertian NGT
Terdisi dari dua kata dari bahasa latin dan bahasa yunani, naso adalah suatu kata ygang berhubungan dengan hidung dan berasal dari latin Nasus untuk hidung atau moncong hidung. Gastrick berasal dari bahasa yunani  Gagster yang artinya the paunch ( perut gendut ) atau yang berhubungan dgn perut. Istilah Nasogastric bukanlah istilah kuno melainkan sudah disebuj pada tahun 1942. Selang Nasogastrick atau NGT adalah suatu selang yang dimasukan melalui hidung sampai kelambung. Sering digunakan seseorang yang tidak mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral. Juga digunakan untuk mengeluarkan isì lambung.
NGT (Naso Gastric Tube) adalah suatu tindakan keperawatan yang diberian pada klien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan makanan dengan car memberikan makanan langsung ke lambung (Gaster) dengan selang yang dimasukkan dari hidung (Naso). Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:
a.       Dewasa ukurannya 16-18 Fr
b.      Anak-anak ukurannya 12-14 Fr
c.       Bayi ukuran 6 Fr
Indikasi pemasangan NGT
Indikasi pasien yang di pasang NGT adalah diantaranya sebagai berikut:
a.         Pasien tidak sadar
b.         Pasien Karena kesulitan menelan
c.         Pasien yang keracunan
d.        Pasien yang muntah darah
e.         Pasien Pra atau Post operasi esofagus atau mulut.
ASUHAN KEPERAWATAN             
1. Pengkajian pengkajian berfokus pada riwayat masalah sinus atau nesal, adanya distensi abdomen, ukuran NGT yang digunakan sebelumnya (jika ada) Bioadata pasien : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan dan diagnosa medis. Riwayat kesehatan : Sekarang dan masa lalu. Kondisi kesehatan saat ini. Pemeriksaan fisìk : kesadaran umum dan tanda tanda vital. Data Penunjang : oxygen Saturatation dan Chest X-ray.

2. Diagnosa Keperawatan Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan pemasangan NGT adalah :
a)      Gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan.
b)      Gangguan rasa nyaman : mual dan muntah.
c)      Kurang pengetahuan.
3. Perencanaan secara umum
Perencanaan untuk pemasangan NGT sesuai dengan tujuan dan manfaat tindakan indikasì dan kontraindikasi. Perencanaan Keperawatan bertujuan untuk menghindari beberarapa komplikasi:
1. Komplikasi Mekanis bersihkan sonde dengan menyemprotkan air sedikitnya tiap 24 jam agar tidak terjadi sumbatan pada lumen NGT. Letakan sonde pada hidung pasien dengan plaster tanpa menimbulkan rasa sakit dan tinggikan kepala pasien untuk menghindarì dislokasi sonde.
2. Komplikasi pulmonal untuk menghìndari anpirasi kecepatan aliran nutrisi tidak boleh terlalu tinggi, letak sonde mulai hidung sampai kelambung harus sempurna.
3. Komplikasi yang disebabkan oleh tidak sempurnanya kedudukan sonde. Sonde sebelum dipasang harus diukur secara individual, letakan dengan sempurna, pastikan NGT tidak bergeser.
4. Komplikasì akibat zat nutrisi. Komplikasi metabolic hiperglikemia dan komplikasi di usus ( diare, perut terasa perih, rasa mual terutama pada masa permulaan pemberian nutrìsi ).
EVALUASI
Setelah melakukan proses keperawatan baik dari hari hasil pengkajian, diagnosa dan perencanaan NGT perlu dikaji hasil yang diharapkan sudah tercapaì atau belum, pengkajian yang terus menerus terhadap kriteria hasìl yang diharapkan sehingga tercapai tindakan keperawatan yang berkualitas.
1. Tidak terjadi komplikasì aspirasi, pasal irrìtation epistaxis, esophagotracheal fistula sebagai dampak dari pemasangan NGT.
2.  Tingkat pengetahuan pasien dan keluarga bertambah biasa diajak kerjasama dalam           melakukan asuhan keperawatan secara utuh.
3.     Kebutuhan pasien terpenuhi secara adekuat ( Nutrisi dan Cairan ).
2. Tujuan Pemasangan NGT                          
Tujuan dari pemasangan NGT adalah sebagai berikut:
a.       Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami kesulitan menelan
b.      Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar
c.       Untuk melakukan kumbah lambung pada pasien keracunan
d.      Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau pendarahan pada lambung
3  Pemasangan NGT
1.      Pemasangan NGT pada anak
a.   Persiapan alat
1.      baki dan alas
2.      NGT sesuai kebutuhan (bayi no. 5-8 dan anak no. 10-14)
3.      Spuit 10-20 cc
4.      Serbet makan
5.      Kain alas
6.      Nierbeken
7.      Plester dan gunting
8.      Makanan cair yang hangat sesuai kebutuhan
9.      Air matang dalam tempatnya
10.  Obat yang telah dicairkan (bila perlu)
b.  Prosedur
1.      Membacakan catatan keperawatan dan catatan medis klien
2.      Menyiapkan alat-alat dan privasi ruangan
3.      Menjelaskan prosedur dan tujuan tindakan kepada klien/keluarga
4.      Mencuci tangan
5.      Anak diatur dalam posisi semi fowler. Pada anak yang gelisah bila tidak ada orang lain yang membantu pasang restrain, pada bayi di bedong
-  Meningkatkan kemampuan klien untuk menelan
6.      Meletakkan kain alas di bawah kepala bayi/anak
-  Pemasangan selang dapat menyebabkan keluarnya air mata atau muntah
7.      Serbet makan dipasang di atas dada. Nierbeken diletakkan disamping pipi
-  Agar tidak mengotori pakaian klien. Pemasangan selang dapat menyebabkan keluarnya air mata
8.      Membersihkan lubang hidung
9.      Mengukur panjang selang yang akan dimasukkan dengan menggunakan :
-  Metode tradisional
Untuk jarak dari puncak lubang hidung ke dalam telinga bawah dan ke prosesus xipoideus di sternum
-  Metode Hanson
Mula-mula tandai 50 cm pada selang kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional. Slang yang akan dimasukkan pertengahan antara 50 cm dan tanda tradisional
10.  Memberi tanda pada panjang selang yang sudah diukur dengan menggunakan plester
11.  Mengoleskan jeli pada NGT
-       Pelumasan menurunkan friksi antar membrane mukosa dengan selang
12.  Memasukkan pipa lambung ke dalam salah satu lubang hidung sampai batas yang telah ditentukan
13.  Melanjutkan memasukkan selang sepanjang rongga hidung. Jika terasa agak tertahan, memutar selang dan tidak dipaksakan untuk dimasukkan.
-       Meminimalkan ketidaknyamanan akibat pemasangan NGT. Dengan memasukkan selang dengan cara memutar dan sedikit menarik, ujung selang akan mudah masuk ke faring.
14.  Memeriksa ketepatan pipa masuk ke dalam lambung dengan cara:
-       Menghisap cairan lambung dengan spuit
-       Mendengarkan melalui stetoskop sementara melalui pipa dimasukkan udara 2-3 cc dengan spuit
-       Mencegah selang masuk ke sistem pernafasan
15.  Menambatkan pipa lambung dengan plester
16.  Spuit dipasang pada pangkal pipa kemudian udara di hisap kembali
17.  Memberi kenyamanan pada anak selama pemberian makan
-       Memberi kenyamanan akan mengurangi kecemasan.
18.  Menuangkan sedikit air matang  (2-5 cc) di susul dengan makanan cair melalui pinggir spuit
19.  Bila  makanan cair sudah habis, menuangkan lagi sedikit air matang
20.  Setelah selesai memberi makan, memposisikan anak dalam keadaan semi fowler dan memiringkan ke kanan selama setengah jam. Pada bayi, setelah pemberian makanan melalui pipa, bayi diangkat dan punggungnya di  tepuk-tepuk kemudian dibaringkan miring
-       Meminimalisir terjadinya muntah
21.  Alat-alat dibersihkan, dirapikan dan dikembalikan ke tempat semula.
22.  Perawat mencuci tangan
23.  Memcatat macam dan jumlah makanan cair yang diberikan
24.  Observasi keadaan umum selanjutnya
2.      Pemasangan NGT pada dewasa
                           a.      Persiapan alat :
1.      NGT dengan nomor tertentu sesuai dengan usia pasien
2.      Jelly yang larut dalam air
3.      Tongue spatel
4.      Sarung tangan
5.      Spuit ukuran 50-100cc
6.      Stetoskop
7.      Handuk
8.      Tisu
9.      Bengkok
                          b.      Prosedur :
1.         Jelaskan tindakan yang akan dilakukan dan tujuan
2.         Dekatkan alat-alat ke pasien
3.         Cuci tangan
4.         Atur posisi pasien dalam posisi high fowler
5.         Pasang handuk pada dada pasien dan tisu
6.         Cek kondisi lubang hidung pasien, perhatikan adanya sumbatan
7.         Kenakan sarung tangan
8.         Untuk menentukan insersi NGT, instruksikan pasien untuk rileks dan bernafas secara normal dengan menutup salah satu lubang hidung. kemudian ulangi pada lubang hidung lainnya.
9.         Ukur panjang tube yang akan dimasukan dengan menggunakan metode
a. Metode tradisional:
Ukur jarak dari puncak lubang hidung ke daun telinga dan ke prosessus xipoideus di sternum.
b. Metode Hanson:
Mula-mula tandai 50cm pada tube, kemudian lakukan pengukuran dengan metode tradisional. Selang yang akan dimasukkan pertengahan antara 50cm dengan tanda tradisional.
10.     Beri tanda pada panjang selang yang sudah di ukur dengan plester
11.     Olesi jelly pada NGT sepanjang 10-20cm
12.     Informasikan kepada pasien bahwa selang dimasukan dan instrusikan pasien untuk mengatur posisi kepala ekstensi
13.     Bila selang sudah melewati nasofaring (kira-kira 3-4 cm), instruksikan pasien untuk menekuk leher dan menelan
14.     Jika sudah selesai memasang NGT periksa letak selang dengan cara : pasang spuit yang telah ditarik pendorongnya pada 10-20 ml udara, pada ujung NGT. Letakkan steteskop pada daerah gaster, kemudian suntikan spuit tersebut. Jika pada auskultasi terdengar suara hentakan udara, berarti selang NGT masuk kedalam lambung. Aspirasi pelan-pelan untuk mendapatkan isi lambung dengan menggunakan spuit. Masukan ujung bagian luar selang NGT kedalam mangkok yang berisi air. Jika ada gelembung udara, berarti masuk kedalam paru-paru, jika tidak ada gelembung udara, berarti masuk kedalam lambung.
15.     Fiksasi selang NGT dengan plester dan hindari penekanan pada hidung
16.     Tutup ujung luar NGT
17.     Evaluasi pasien setelah terpasang NGT
18.     Rapikan alat-alat
19.     Cuci tangan
20.     Dokumentasikan hasil tindakan ini pada catatan perawatan 


CARA PEMASANGAN NASOGASTRIK TUBE (NGT)

NASOGASTRIK TUBE

INDIKASI
  1. Aspirasi cairan lambung
  2. Untuk memasukkan nutrisi atau makanan bagi pasien yang sulit menelan.
  3. Untuk mendiagnosis suatu penyakit
  4. Bilas lambung pada keracunan
KONTRAINDIKASI
  1. Pasien dengan trauma cervical
  2. Pasien dengan fraktur facialis
  3. Pasien dengan varises oesophagus
ALAT DAN BAHAN
  1. Selang nasogastrik tube
  2. Jelly
  3. Pinset steril
  4. Sarung tangan
  5. Stetoskop
  6. Spoit 10cc
  7. Plester
  8. Senter kecil
CARA PEMASANGAN
  1. Mintalah persetujuan pasien sebelum melakukan tindakan pemasangan NGT. Jelaskan kepada pasien tentang tujuan pemasangan, proses pemasangan, serta alat yang digunakan
  2. Persiapkan alat dan bahannya. Setelah itu letakkan di tempat yang mudah dijangkau.
  3. Cuci tangan rutin. Gunakan sarung tangan.
  4. Posisikan pasien. Jika pasien dalam keadaan sadar, posisikan pasien setengah berbaring. Namun jika pasien dalam keadaan tidak sadar, posisikan pasien dalam keadaan berbaring, kepala diangkat sedikit atau diberi pengganjal agar lurus.
  5. Perhatikan cavum nasi (rongga hidung) pasien, apakah ada polip, benda asing, yang menyebabkan sumbatan pada hidung
  6. Pilihlah cavum nasi yang paling longgar untuk selang NGT masuk.
  7. Ukurlah panjang selang yang akan dimasukkan mulai dari puncak hidung ke telinga, lalu dari telinga ke Proc. Xiphoideus. Berikan tanda
  8. Oleskan selang dengan jelly
  9. Jepit selang dengan pinset dan masukkan perlahan ke dalam cavum nasi, jika terjadi tahanan, instruksikan pasien untuk menelan agar epiglottis terbuka.
  10. Setelah selang NGT masuk mencapi tanda yang telah diukur tadi, ujilah apakah selang telah masuk ke dalam lambung dengan cara isilah udara ke dalam spoit 10cc lalu hembuskan secara cepat ke dalam selang NGT lalu dengarkan dengan stetoskop yang telah diletakkan pada epigastrium. Jika terdengar bunyi suara, berarti selang telah masuk ke dalam lambung. Tes ini wajib dilakukan karena ditakutkan NGT masuk ke dalam paru-paru yang dapat menyebabkan aspirasi.
  11. Rekatkan NGT dengan menggunakan plester, plester jangan sampai menutupi rongga hidung.
  12. Jika cairan lambung banyak yang keluar, maka berikanlah wadah penampungan.
  13. Selang harus diganti setiap 10 hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar