Pertolongan sungsang
1. Saat kehamilan
Diusahakan
melakukan versi luar ke arah letak kepala versi luar (eksterna versi)
dilakukan pada kasus letak lintang yang dapat menuju letak kepala atau
letak bokong.
2. Pertolongan persalinan sungsang pervaginam
Pertolongan persalinan letak sungsang pervaginam yang tidak sempat atau tidak berhasil dilakukan versi luar adalah :
· Persalinan menurut metode brach :
Pertolongan
brach berhasil bila berlangsung dalam satu kali, satu kali harus dapat
mengejan, sedangkan penolong melakukan hyperlordosis. Teknik melakukan
hyperlordosis adalah sebagai berikut :
§ Saat bokong tampak disuntikkan oksitosin 5 unit
§ Setelah bokong lahir, bokong dipegang secara brach (kedua ibu jari pada kedua paha bayi, dan keempat jari memegang bokong bayi)
§ Dilakukan hiperlordosis dengan melengkung bokong ke arah perut ibu.
§ Seorang pembantu melakukan kriteller pada fundus uteri saat his dan meneran.
§ Lahir berturut-turut dagu, mulut, hidung, telinga, muka dan kepala bayi.
§ Dilakukan
hiperlordosis dengan melengkungkan bokong ke arah perut ibu untuk
pemotongan tali pusat dan selanjutnya dirawat sebagaimana mestinya.
· Ekstraksi bokong parsial.
Persalinan dengan ekstraksi bokong parsial dimaksudkan bahwa :
§ Persalinan bokong sampai umbilicus berlangsung dengan kekuatan sendiri
§ Terjadi kemacetan persalinan badan dan kepala
§ Dilakukan persalinan bantuan dengan jalan : secara klasik, muler dan lofset.
3. Pertolongan ekstraksi bokong secara klasik
Teknik ekstraksi bokong parsial secara klasik dilakukan sebagai berikut :
§ Tangan memegang bokong dengan telunjuk pada spina ischiadika anterior superior.
§ Tarik curam ke bawah sampai ujung scapula tampak
§ Badan anak dipegang sehingga perut anak didekatkan ke perut ibu, dengan demikian kedudukan bahu belakang menjadi lebih rendah.
§ Tangan lainnya (analog) menelusuri bahu belakang sampai mencapai persendian siku.
§ Tangan belakang dilahirkan dengan mendorong persendian menelusuri badan bayi.
§ Selanjutnya badan anak dipegang sedemikian rupa, sehingga punggung anak mendekati panggul ibu.
§ Tangan
lainnya menelusuri bahu depan, menuju persendian siku selanjutnya
dengan lengan atas dilahirkan dengan dorongan persendian siku.
Manual placenta
Plasenta
manual merupakan tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan retensio
plasenta. Eknik operasi plasenta manual tidaklah sukar, tetapi harus
diperkirakan bagaimana persiapkan agar tindakan tersebut dapat
menyelamatkan jiwa penderita.
Kejadian retensio plasenta berkaitan dengan :
v Darah penderita terlalu banyak hilang.
v Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga perdarahan tidak terjadi.
v Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.
v Terdapat riwayat perdarahan postpartum berulang.
v Terjadi perdarahan postpartum melebihi 400 cc
v Pada pertolongan persalinan dengan narkosa.
v Plasenta belum lahir setelah menunggu selama setengah jam.
plasenta
manual dalam keadaan darurat dengan indikasi perdarahan di atas 400 cc
dan teriadi retensio plasenta (setelah menunggu ½ jam). Seandainya masih
terdapat kesempatan penderita retensio plasenta kdapat dikirim ke
puskesmas atau rumah sakit sehingga mendapat pertolongan yang adekuat.
Dalam
melakukan rujukan penderita dilakukan persiapan dengan memasang infuse
dan memberikan cairan dan dalam persalinan diikuti oleh tenaga yang
dapat memberikan pertolongan darurat.
Plasenta Manual
Persiapan plasenta manual :
v Peralatan sarung tangan steril
v Desinfektan untuk genitalia eksterna
Teknik.
v Sebaiknya dengan narkosa
v Desinfektan
untuk genitalia eksterna. Tangan kanan dimasukkan secara obsteris
samapi mencapai tepi plasenta dengan menelusuri tali pusat.
v Tepi
plasenta dilepaskan dengan bagian ulnar tangan kanan sedangkan tangan
kiri menahan fundus uteri sehingga tidak terdorong ke atas.
v Setelah seluruh plasenta dapat dilepaskan. Maka tangan dikeluarkan bersama dengan plasenta.
v Dilakukan eksplorasi untuk mencari sisa plasenta atau membrannya. Kontraksi uterus ditumbulkan dengan memberikan uterotonika.
v Perdarahan diobservasi
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar