PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS
PADA KEHAMILAN
Berkaitan
dengan pertemuan yang lalu yaitu tentang upaya untuk meningkatkan
efektifitas antenatal, minggu ini kita akan membahas tentang perubahan
anatomi dan fisiologis pada reproduksi, payudara, sistem endokrin,
sistem perkemihan dan sistem kekebalan.
Objektif pembelajaran hari
ini yaitu setelah menyelesaikan sub topik ini mahasiswa mampu
menjelaskan Perubahan anatomi dan dan adaptasi fisiologis pada sistem
reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem perkemihan dan sistem
kekebalan dengan benar.
Materi pada pertemuan ini meliputi :
penjelasan tentang perubahan anatomi dan dan adaptasi fisiologis pada
sistem reproduksi, payudara, sistem endokrin, sistem perkemihan dan
sistem kekebalan . Metode yang digunakan adalah ceramah tanya jawab,
diskusi dan studi kasus.
Materi ini merupakan dasar dalam memberikan
asuhan pada masa hamil. Sebagai bidan dalam praktiknya harus memberikan
asuhan yang tepat sesuai kebutuhan ibu,sehingga bidan harus mengetahui
dasar-dasar perubahan secara anatomi dan terjadinya adaptasi fisiologis
pada masa hamil. Oleh karena itu materi ini perlu diperhatikan dan
dipahami sehingga dalam memberikan asuhan bidan mampu membedakan kasus
yang perlu tindakan atau hanya perlu pemberian informasi .
ISI
Perubahan
yang terjadi pada tubuh pada saat hamil, bersalin dan nifas adalah
perubahan yang hebat dan menakjubkan. Sistem-sistem tubuh berubah dengan
otomatis menyesuaikan dengan keadaan hamil, bersalin dan nifas. Berikut
ini adalah perubahan-perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis pada
sistem tubuh pada masa hamil yaitu sebagai berikut :
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM REPRODUKSI
Anatomi Organ Panggul
UTERUS
Peningkatan
berat dari 60 gram sampai 1000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu).
Peningkatan ukuran dari 7,5 x 5 x 2,5 cm sampai 30 x 23 x 20. berikut
ini adalah perubahan uterus pada setiap trimester yaitu sebagai berikut :
Trimester I
-
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama kehamilan di bawah
pengaruh estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat, pembesaran
ini dasarnya disebabkan oleh hipertropi , hiperplasia, lunak dan dapat
mengikuti pertumbuhan janin. Bentuk uterus pada awal kehamilan berubah
menjadi bulat untuk mengantisipasi pertumbuhan janin dan juga menampung
cairan dan jaringan plasenta yang terus meningkat. Pada minggu ke-12
kehamilan uterus telah keluar dari rongga panggul sehingga dapat teraba
di atas simpisis pubis dan mengadakan dekrorotasi ke arah kanan sesuai
dengan pembesarannya.
- Tanda Hegar : perubahan pada isthmus
uteri yang menyebabkan isthmus uteri menjadi lebih panjang dan lunak
sehingga pada pemeriksaan dalam seolah-olah kedua jari dapat slaing
sentuh. Perlunakan ini timbul 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir.
- Tanda piskacek : pertumbuhan
rahim tidak sama kesemua arah, tetapi terjadi pertumbuhan yang cepat di
daerah implantasi plasenta, sehingga rahim bentuknya tidak sama.
-
Leher rahim (serviks) : berfungsi sebagai pelindung yang efektif
terhadap infeksi dan juga mempertahankan kehamilan. Di bawah pengaruh
progesteron sel-sel leher rahim mengeluarkan lendir yang menebal dan
makin pekat selama kehamilan, lendir yang menebal membentuk sumbatan
leher rahim yang disebut operculum. Ukuran leher rahim tetap selama
kehamilan yaitu 2,5 cm. Estrogen menyebabkan peningkatan vaskularisasi
pada leher rahim sehingga terjadi perlunakan (tanda goodell’s).
-
Desicua : merupakan nama lain dari endometrium selama kehamilan.
Progesteron dan estrogen yang dihasilkan oleh corpus luteum menyebabkan
desidua menjadi lebih tebal , labih banyak mengandung darah pada daerah
fundus, daerah ini merupakan tempat implantasi. Desidua menghasilkan
lingkungan yang kaya glikogen untuk blastocist sampai trofoblastik
membentuk plasenta. Setelah plasenta terbentuk, maka plasentas dapat
membentuk hormon sendiri dan korpus luteum berubah menjadi corpus
albican.
Trimester II
- Pada awal kehamilan
trimester II, uetrus mulai memasuki rongga peritoneum. Minggu ke-20
kehamilan bentuk rahim menjadi seperti aslinya atau berbentuk buah pir,
bagian fundus lebih bulat dan tebal.
- Kelenjar-kelenjar serviks akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
-
Sejalan dengan bertambahnya ukuran uterus, posisi uterus akan menempel
pada dinding abdomen dan menggeser intestinal ke arah atas dan samping
sehingga memungkinkan uterus terdapat pada posisi longitudinal terhadap
garis axis panggul dan dinding abdomen menyokongnya dari depan.
Trimester III
-
Pada akhir kehamilan dinding uterus mulai menipis dan lebih lembut.
Pergerakan janin dapat diobservasi dan badannya dapat diraba untuk
mengetahui posisi dan ukurannya, korpus berkembang menjadi segmen bawah
rahim.
- Pada minggu ke-36 kehamilan terjadi penurunan janin
ke bagian bawah rahim hal inin disebabkan melunakny jaringan-jaringan
dasar panggul bersamaan dengan gerakan yang baik dari otot rahim dan
kedudukan bagian bawah rahim.
- Estrogen menyebabkan
peregangan miometrium sehingga pada saat ini dapat terjadi konstraksi
brakton hicks yang sifatnya tidak beraturan, datang sewaktu-waktu dan
tidak mempunyai irama tertentu.
OVARIUM
Ovulasi berhenti
selama kehamilan dan pematanga folikel ditunda. Biasanya hanya satu
corpus luteum kehamilan dapat ditemukan di dalam ovarium wanita hamil
dan hanya berfungsi maksimal sampai 6-7 minggu pertama kehamilan dan
selanjutnya fungsinya menurun sampai akhirnya pada minggu ke-16
kehamilan fungsinya digantikan oleh plasenta untuk menghasilkan estrogen
dan progesteron.
TUBA FALOPII
Selama kehamilan otot-otot yang meliputi tuba mengalami hipertropi dan epitelium mukosa tuba menjadi gepeng.
VAGINA
Trimester I
-
Terjadi peningkatan vaskularisasi karena pengaruh hormon estrogen,
peningkatan vaskularisasi menimbulkan tanda chadwick (warna merah tua
atau kebiruan) pada vagina sampai minggu ke-8 kehamilan.
-
Sekresi vagina menjadi lebih kental, putih dan asam kerena meningkatnya
jumlah glikogen pada lapisan epitel vagina. Estrogen membantu
mempertahankan dan meningkatkan keasaman vagina (pH 3,5-5) yang
berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan bakteri
patogen yang mungkin ada dalam vagina.
Trimester II
Sekresi vagina meningkat, hal ini normal jika tidak disertai gatal, iritasi atau berbau busuk.
Trimester III
Estrogen
menyebabkan perubahan pada lapisan otot dan epitelium. Lapisan otot
mambesar, vagina lebih elastis yang memungkinkan turunnya bagian bawah
janin.
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS PADA PAYUDARA
Trimester I
Terdapat
peningkatan dari ukuran nodulus, estrogen dan progesteron menyebabkan
ukuran payudara membesar, puting susu juga membesar dan warnanya lebih
gelap, kelenjar montgomery membesar dan hipertropi sehingga puting
dareola mammae lembab. Progesteron dan somatotropin menimbulkan deposit
lemak, air dan garam pada payudara, ujung syaraf tertekan menyebabkan
rasa sakit.
Trimester II
Estrogen dan progesteron mempengaruhi
pertumbuhan dari sistem dukutus, lobuli dan alveoli dan dapat
meningkatkan produksi susu selama kehamilan. Konsentrasi dan kadar
prolaktin dalam darah ibu meningkat.
Trimester III
Mammae
semakin tegang dan membesar sebagai persiapan untuk laktasi akibat
pengaruh somatotropin, estrogen dan progesteron, dan pada trimester ini
kolostrum sudah mulai keluar.
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM ENDOKRIN
ESTROGEN DAN PROGESTERON
ESTROGEN
PROGESTERON
PENGARUH-PENGARUH UMUM
Menyebabkan pertumbuhan baik ukuran maupun jumlah sel
Peningkatan sekresi, mengendurkan (relaksasi otot polos)
PENGARUH-PENGARUH KHUSUS
1. Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi
1. Menyebabkan penebalan endometrium sehingga ovum yang sudah dibuahi dapat berimplantasi, menyebabkan relaksasi
2.
Menyebabkan hipertropi dari dinding uterus dan peningkatan
ukuran-ukuran pembuluh darah dan limpatik sehingga mengakibatkan
peningkatan vaskularisasi, kongesti dan oedem. Perubahan ini menyebabkan
adanya tanda chadwick, tanda goodell’s dan tanda hegar.
2. Merelaksasikan otot-otot polos dan berakibat :
- Meningkatnya waktu pengosongan lambung dan peristaltik.
- Meningkatkan gastrik refluks karena relaksasi cardiac spincter sehingga timbul rasa panas dalam perut (heartburn)
- Penurunan motilitas gasrointestinal sehingga konstipasi.
- Pembuluh arteri dan vena relaksasi dan dilatasi sehingga meningkatkan kapasitas vena dan venula.
3. Hipertropi dan hiperplasia jaringan payudara
3. Menjaga peningkatan suhu basal ibu
4 Hipertropi dan hiperplasia jaringan payudara
4. Merangsang perkembangan perkembangan sistem alveolar payudara
5. Dengan hormon relaksin mengendurkan jaringan ikat, otot dan ligamen sehingga dapat terjadi nyeri punggung.
Cortisol
Sumber
adrenal ibu pada awal kehamilan, selanjutnya dihasilkan oleh plasenta,
25 mg diproduksi per hari, efeknya dapat meningkatkan gula darah dan
modifikasi aktifitas antibodi.
Aldosteron
Sumber adrenal ibu, kadrnya sangat tinggi dlam kehamilan, menyebabkan retensi natrium dan air
HCG (Human Chorionic Gonadotropin)
Sumber
trofoblast dan mencapai puncak pada sebelum 16 minggu, dari 18 minggu
ke atas relatif konstan. Berfungsi sebagai pemelihara corpus luteum.
HPL (Human Plascenta Laktogen ) atau Chorionicsomatotropin
Meningkat seiring dengan plasenta dalam kehamilan, berfungsi sebagai laktogenik dan antagonis insulin.
Relaxin
Sumber corpus luteum, level tertinggi pada awal kehamilan.
Pituitary Hormon
FSH dan LH tertekan karena peningkatan prolaktin. Laktasi belum dimulai sampai level prolaktin meningkat dan estrogen menurun.
Tiroid
Selama
kehamilan membesar karena hiperplasia jaringan kelenjar dan
meningkatnya vaskularisasi. Level tiroksi (T4) meningkat. TRH tidak
meningkat, TSH meningkatsedikit, ketika HCG berada dalam puncak TSH
menurun yaitu pada trimester I.
Paratiroid
Hiperplasia yang
disebabkan oleh estrogen dan HPL. Tingkat parathormon dalam kehamilan
meningkat dan mencapai puncaknya pada 15-35 minggu.
Pankreas
Janin
dalam pertumbuhannya di dalam rahim mempunyai pertumbuhan dan
perkembangan, sehingga tngkat glukosa darah ibu menurun pada awal
kehamilan dan pankreas mneurunkan produksi insulin.
PERUBAHAN ANATOMI DAN ADAPTASI FISIOLOGIS SISTEM PERKEMIHAN
Ginjal
pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya bertambah 1-1,5
cm, volume renal meningkat 60 ml dari 10 ml pada wanita yang tidak
hamil. Utereter berdilatas perubahan fungsi ginjal selama kehamilan
mungkin dipengaruhi oleh hormon maternal dan plasenta termasuk
Adenocorticotrofik Hormonal (ACTH), ADH (anti diuretic hormon,
aldostro, aldosteron, kortisol, HcS (human chorionic somatotropin) dan
hormon tiroid. Filtrasi glomerulus meningkat sekitar 50% selama
kehamilan peningkatannya dari awal kehamilan relatif yang tinggi
samapai term dan akan kembali normal pada 20 minggu post partum.
Glukosuria pada kehamilan tidak selamanya abnormal, hal ini mungkin
berhubungan dengan penigkatan kortikosteroid. Bila sering terjadi harus
diwaspai terjadi dibetes Mellitus. Peningktan glukosa ini juga
mempermudah terjadinya infeksi pada saluran perkemihan. Protein urine
secara normal dieksresikan 200-300 mg/hari, bila melebihi 300 mg/hari,
maka harus diwaspadai terjadinya komplikasi.
Kandung kemih atau blass
pada masa kehamilan tertekan oleh uterus karena posisi blass berada di
depan uterus sehingga akan meningkatkan frekuensi buang air kecil.
Terutama pada trimester I, Trimester II ekanan uterus terhadap blass
berkurang. Karena utrus sudah mulai keluar dari rongga panggul dan pada
trimester III sering terjadi rangsangan kembali akrena bagian terendah
janin turun ke rongga panggul . Selain itu vaskularisasi pada blass
menyebabkan tonus otot turun. Terjadinya hemodilusi juga menyebabkan
metabolisme air meningkat sehingga pembentukan urine bertambah dan
kapasitas blass sampai 1500 ml.
PERUBAHAN FISIOLOGIS SISTEM KEKEBALAN
Sistem
pertahanan tubuh ibu selama kehamilan akan tetap utuh, kadar
immunoglobulin dalam kehamilan tidak berubah . Imunoglobulin G atau IgG
merupakan komponen utama dari imunoglobulin janin di dalam uterus dan
neonatal dini. IgG merupakan satu-satunya imunoglobulin yang dapat
menembus plasenta sehingga immunitas pasif akan diperoleh oleh bayi.
Kekebalan ini dapat melindugi bayi dari infeksi selanjutnya.
SISTEM PENCERNAAN
Perubahan
yang terjadi pada sistem pencernaan dipengaruhi oleh peningkatan hormon
progresteron dan tekanan uterus yang membesar terhadap organ saluran
pencernaan
Perubahan Sistem Pencernaan Yang Dirasakan Ibu Hamil :
1. Trimester I
Rasa
mual baik yang sedang maupun berat dengan atau tanpa terjadinya muntah
setiap saat siang ataupun malam. Apabila terjadi pada pagi hari sering
disebut “Morning Sickness”. Hipersalivasi sering terjadi sebagai
kompensasi dari mual dan muntah yang terjadi. Pada beberapa wanita
ditemukan adanya (ngidam makanan) yang mungkin berkaitan dengan
persepsi individu wanita tersebut mengenai apa yang bisa mengurangi rasa
mual dan muntah. Kondisi lainnya adalah “Pica” (mengidam) yang sering
dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat besi ataupun adanya suatu
tradisi.
2. Trimester II dan III
Biasanya terjadi konstipasi
karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu perut
kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam
rongga perut yang mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran
pencernaan, usus besar, kearah atas dan lateral. Wasir (Hemorrhoid)
cukup sering pada kehamilan sebagian besar akibat konstipasi dan
naiknya tekanan vena-vena di bawah uterus termasuk vena hemorrhoid.
Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam
gastrik ke dalam esophagus bagian bawah.
SISTEM MUSKULOSKELETAL
Perubahan
yang terjadi pada sistem muskuloskeletal dipengaruhi baik secara
hormonal dengan efek relaksasi jaringan persendian juga secara postural
dari berpindahnya pusat gravitasi.
Perubahan Sistem Muskuloskeletal Yang Dirasakan Ibu Hamil
Trimester II & III
Hormon
progresteron dan hormon relaxing menyebabkan relaksasi jaringan ikat
dan otot-otot, hal ini terjadi maksimal pada satu minggu terakhir
kehamilan, proses relaksasi ini memberikan kesempatan pada panggul untuk
meningkatkan kapasitasnya sebagai persiapan proses persalinan, tulang
pubik melunak menyerupai tulang sendi, sambungan sendi sacrococcigus
mengendur membuat tulang coccigis bergeser ke arah belakang sendi
panggul yang tidak stabil, pada ibu hamil hal ini menyebabkan sakit
pinggang. Postur tubuh wanita secara bertahap mengalami perubahan
karena janin membesar dalam abdomen sehingga untuk mengkompensasi
penambahan berat ini, bahu lebih tertarik ke belakang dan tulang lebih
melengkung, sendi tulang belakang lebih lentur, dan dapat menyebabkan
nyeri punggung pada beberapa wanita.
Selama trimester akhir rasa
pegal, mati rasa dan lemah dialami oleh anggota badan atas yang
disebabkan lordosis yang besar dengan fleksi anterior leher dan
merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkan traksi pada nervus ulnaris
dam medianus (Crisp dan DeFrancesco, 1964). Ligament rotundum mengalami
hipertropi dan mendapatkan tekanan dari uterus yang mengakibatkan rasa
nyeri pada ligament tersebut.
SISTEM KARDIOVASKULAR
Perubahan
yang terjadi pada sistem kardiovaskular merupakan kompensasi dari
pemenuhan kebutuhan yang meningkat untuk pemenuhan nutrisi dengan adanya
janin. Selain itu pengaruh hormonal terhadap pembuluh darah ikut
berperan dalam beberapa perubahan yang terjadi.
Perubahan Sistem Cardiovaskuler Yang Dirasakan Ibu Hamil :
1. Trimester I
Pada
akhir trimester I mulai terjadi palpitasi karena pembesaran ukuran
serta bertambahnya kardiac output. Hidung tersumbat/berdarah karena
pengaruh hormon estrogen dan progresteron terjadi pembesaran kapiler,
relaksasi otot vaskuler serta peningkatan sirkulasi darah.
2. Trimester II & III
Ø
Terjadi Edema dependen kongesti sirkulasi pada exstrimitas bawah karena
peningkatan permeabilitas kapiler dan tekanan dari pembesaran uterus
pada vena pelvik atau pada vena cava inferior.
Ø Gusi Berdarah
karena trauma terhadap gusi yang karena pengaruh hormon estrogen sangat
vaskuler, percepatan pergantian pelapis ephitel gusi dan berkurangnya
ketebalan ephitel tersebut.
Ø Hemorrhoid akibat tekanan uterus terhadap vena hemorrhoidal.
Ø
Hipotensi supinasi karena terbloknya aliran darah di vena cava inferior
oleh uterus yang membesar apabila ibu pada posisi tidur terlentang.
Ø Timbul spider nevi dan palmar erythema kareana meningkatnya aliran darah ke daerah kulit.
Ø
Varises pada kaki dan vulva karena kongesti vena bagian bawah meningkat
sejalan tekanan karena pembesaran uterus dan kerapuhan jaringan elastis
karena pengaruh hormon estrogen.
KESIMPULAN
Ÿ
Perubahan fiologis pada sistem reproduksi secara umum adalah terjadinya
hipertropi dan hiperplasia otot dari organ-organ reproduksi, selain itu
juga terjadi peningkatan vaskularisasi.
Ÿ Perubahan fisik pada payudara prinsipnya adalah terjadi pertumbuhan pada jaringan payudara untuk persiapan menyusui
Ÿ
Perubahan fisiologis pada sistem endokrin secara esensi adalah untuk
memelihara kehamilan, petumbuhan janin dan pemulihan pada masa nifas.
Ÿ
Perubahan fisiologis pada sistem perkemihan terjadi pada ginjal dan
blass, otot-otot, peningkatan filtrasi di glomerulus dan adanya
penambahan kapasitas blass
Ÿ Kehamilan tidak mempengaruhi sistem kekebalan.
PERUBAHAN DAN ADAPTASI PSIKOLOGIS
DALAM MASA KEHAMILAN
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya di akan menjadi seorang ibu. Namun tidak jarang ada wanita
yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya.
Kecemasan dan beberapa penyulit akan menyebabkan rasa tidak nyaman
dalam kehamilan sampai saat melahirkan. Meskipun perasaan ini dialami
oleh hampir semua wanita, namun sangat dipengaruhi oleh lingkungan,
kondisi sosial, dan dukungan emosi yang kurang dari orang-orang
disekitarnya.
Sebagai seorang bidan kita harus menyadarai
adanya perubahan-perubahan tersebut pada ibu hamil agar dapat memberika
dukungan dan memperhatikan keprihatinan,kekhawariran, ketakutan dan
pertanyaan-pertanyaannya.Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan
pembelajaran diatas, dibawah ini akan dibahas materi tentang perubahan
adaptasi psikologis pada kehamilan trimester I
Dalam mempelajari
materi ini diharapkan mahasiswa bersungguh-sungguh agar mahasiswa
mengetahui perannya sebagai bidan di masyarakat dalam menjalankan
praktek kebidanan.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN TRIMESTER I
Pada awal kehamilan, wanita terkadang merasa senang dan sedih. Biasanya
juga dipengaruhi oleh rasa lelah, mual, dan sering kencing. Perubahan
yang terjadi pada emosi pada wanita tersebut seringkali menampakan
episode penuh dengan air mata dan sangat peka, untuk itu wanita yang
sebelumnya memiliki cara pandang terhadap dirinya atau jika ada beberapa
masalah yang muncul diawal kehamilan, maka masa ini adalah masa yang
mencemaskan. Kecemasan dan beberapa penyulit akan menyebabkan rasa tidak
nyaman dalam kehamilan sampai saat melahirkan. Pada saat ini, mereka
sangat membutuhkan kehadiran orang lain untuk menceritakan tentang
kehamilannya dan untuk membuat keputusan bagi janin mereka sampai mereka
yakin kehamilannya berlangsung aman.
Kejadian dari
gangguan kejiwaan adalah sebesar 15 % pada trimester I yangb kebanyakan
pada kehamilan pertama. Dengan adanya rasa lelah dan tidak nyaman pada
awal kehamilan, agak sulit untuk memebedakan reaksi emosional yang
normal dan gannguan kejiwaan. Kumar dan Robson (1978) menemukan bahwa 12
% wanita yang mendatangi antenatal klinik menderita depreesi dan akn
lebih besar lagi bagi mereka yang menginginkan terminasi kehamilan.
Wanita ini butuh untuk mengekspresikan ketakutannya dan mendapatkan
dukungan. Dukungan sosial harus diperlihtakan secara nyata agar memberi
dampakm positif bagi wanita dengan masalah sosial.
Trimester pertama adalah saat yang spesial karena seorang ibu akan
menyadari kehamilannya. Selama kehamilan sedapat mungkin wanita hamil
harus beradapatasi dengan kondisi psikologisnya. Pada trimester pertama
seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa
dirinya memang hamil. Segala perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan
selalu diperhatikan dengan seksama.
Para wanita juga
mungkin akan mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya
tentang perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan
fisik dan psikologisnya, jika mereka multigravida, kecemasan berhubungan
dengan pengalaman yang lalu. Banyak wanita hamil yang mimpi seperti
nyata, dimana hal ini sangat menggangu. Mimpinya seringkali tentang
bayinya yang bisa diartikan oleh ibu apalagi bila tidak menyenangkan.
Setelah konsepsi kadar hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh akan
meningkat dan ini menyebabkan timbulnya mual dan muntah, lemah, lelah
dan pembesaran payudara. Akibatnya ibu merasa tidak sehat dan seringkali
membenci kehamilannya. Pada trimester I banyak ibu yang merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan.
Pada trimester I
seorang ibu akan mencari tanda-tanda untuk menyakinkan bahwa dirinya
hamil. Setiap perubahan yang terjadi pada tubuhnya akans elalu
diperhatikan dengan seksama.
Hasrat untuk melakukan hubungan seks
pada wanita trimester I berbeda-beda, biasanya banyak mengalami
penurunan. Banyak wanita merasa butuh untuk dicintai dan merasakan kuat
untuk mencintai namun tanpa berhubungan seks. Libido sangat dipengaruhi
oleh kelelahan, rasa mual, pembesaran payudara dan kekhawatiran. Respons
suami saat mengetahui istrinya hamil adalah kebanggan atas
kemampuannya mempunyai keturunan bercampur keprihatinan kesiapannya
menjadi ayah. Suami akan memperhatikan keadaan istrinya yang hamil dan
menghindari hubungan seksual karena takut akan mencederai bayinya.
Kejadian
gangguan jiwa sebesar 15 % pada trimester I yang kebanyakan pada
kehamilan pertama. Menurut Kumar dan Robson (1978) 12 % wanita yang
mendatangi antenatal klinik menderita depresi terutama pada mereka yang
ingin menggugurkan kandungannya.
Wanita mulai khawatir terhadap
perubahan fisik dan psikologisnya. Multigravida, kecemasan terhadap
pengalaman yang lalu, sedamgkan primipara ketakutan terhadap
cerita-cerita pengalaman orang lain.
Bentuk Motivasi
Motivasi Suami
Banyak
perhatian yang diberikan kepada ibu selama ia hamil. Tampaknya suami
turut mengalami perubahan psikologis seiring perubahan psikologis yang
dialami istrinya yang sedang mengandung. Zaman dahulu seorang suami ikut
mendukung kehamilan istrinya dengan ritual-ritual keagamaan. Berbeda
dengan dukungan yang diberikan oleh suami pada saat ini,bentuk dukungan
yang diberikan oleh suami lebih pada a) untuk saling berkomunikasi dari
sejak awal b) dan menempatkan nilai-nilai penting dalam keluarga untuk
mempersiapkan menjadi orang tua.
Motivasi Keluarga
Wanita hamil sering kali merasakan ketergantungan terhadap orang lain.
Tapi mungkin bisa menjadi lebih kuat sesudah bayinya lahir hal ini bisa
dipahami karena pada waktu itu wanita memerlukan keamanan dan perhatian
dari seseorang yang sangat dominan baginya. Keluarga dalam hal ini harus
menjadi bagian dalam mempersiapkan pasangan menjadi orang tua.
Stress yang Terjadi Pada Kehamilan Trimester I
Ada 2 tipe stress yaitu yang negatif dan positif, kedua stress ini
dapat mempengaruhi reaksi individu. Ada pula yang bersifat intrinsic dan
ekstrinsik.
Stress intrinsik berhubungan dengan tujuan pribadi dari
individu, yang mana individu berusaha untuk membuat sempurna mungkin
baik dalm kehidupan pribadinya maupun dalam kehidupan sosialnya secara
professional.
Stress ekstrinsik timbul karena factor eksternal seperti rasa sakit, kehilangan, kesendirian dan masa reproduksi.
Menurut Burnard (1991) stress selama masa reproduksi dapat dihubungkan dengan 3 aspek utama yaitu :
1. Stress di dalam individu
2. Stress yang disebakan oleh pihak lain
3. Stress yang disebabkan penyesuaian terhadap tekanan sosial
Stress dari dalam diri dapat terjadi berkenaan dengan kegelisahan terhadap kemampuan beradaptasi dengan kejadian kehamilannya
Memperkuat Ikatan
Kemampuan
untuk menyesuaikan diri dengan kehamilan memberikan kesemoatan pada
seorang ibu untuk saling memperkuat hubungan. Dan hubungan yang kuat
lebih penting dari yang lainnya. Masa-masa kehamilan, persalinan dan
bulan-bulan sesudahnya merupakan saat –saat yang sulit. Semakin dekat
pada awalnya, akan semakin baik akhirnya. Jadi, pada saat hidup masih
relatif normal, luangkan waktu untuk berdua, berbicara tentang perasaan
pasangannya.
Betapapun bahagianya atau sibuknya pasangan suami istri,
kegelisahan yang timbul karena kondisi baru merupakan suatu yang
normal.
Kehamilan dan Libido
Aktifitas seksual dan
kenikmatan berkurang pada masa kehamilan, terutama selama trimester I.
Selama trimester I, aktifitas seksual cenderung menurun, sebagian besar
karena ketidaknyamanan fisik dan banyak pasangan lebih berkonsentrasi
terjadinya keguguran terutama bagi mereka yang memepunyai riwayat
keguguran. Banyak pasangan menemukan jalan lain untuk mengungkapkan
hubungan cinta mereka. Kadang kala pada awal kehamilan sering terjadi
peningkatan libido secara tiba-tiba.
Pengaruh perubahan ini
terhadap kehidupan seks tergantung pada seberapa baik hubungan
pasangan. Semakin ada suportif satu sama lain, kehidupan seks anda akan
semakin baik. Jika stress mulai menghinggapi salah satu atau keduanya,
seks dengan mudah menjadi kenikmatan yang terlupakan.
Berhenti berhubungan seks total tanpa lasan medis merupakan kesalahan,
karena bagian penting dari dukungan satu sama lain adalah dalam cara
anda berhubungan seks. Aspek kelembutan dalam melakukan hubungan intim
harus diangkat keatas permukaan.
Kehamilan dan Olahraga
Trimester pertama dapat saja dijalani sebelum sang ibu sadar akan
kehamilannya. Karena fetus menjalani begitu banyak perubahan yang
penting pada bulan-bulan ini, wanita yang mencoba untuk hamil sebaiknya
menjalani gaya hidup yang sehat bahkan sebelum mereka hamil.
Setelah hamil, mayoritas wanita dapat melanjutkan aktivitas biasa
mereka. Tidak ada bukti bahwa aktivitas yang teratur, seperti jogging,
bermain tennis, berenang, atau melakukan hubungan seks, dapat
menimbulkan masalah seperti keguguran atau fetal malformation (janin
yang cacat) pada kebanyakan wanita normal dan sehat. Kebanyakan dokter
melarang program olahraga baru yang dimulai pada saat hamil, kecuali
latihan-latihan prenatal yang dirancang khusus untuk wanita hamil.
Latihan-latihan yang paling menguntungkan bagi wanita hamil adalah
latihan dengan gerakan yang menguatkan dinding perut untuk membantu
menopang uterus dan otot pinggul yang akan anda butuhkan untuk
mendorong. Latihan kaki juga penting untuk meningkatkan sirkulasi dan
menghindari kram otot yang merupakan sesuatu yang biasa dalam kehamilan.
Wanita yang kehamilannya tidak direncanakan biasanya tidak terlalu
memperhatikan aktivias mereka pada beberapa bulan pertama sebelum mereka
menyadari ini dapat membahayakan si bayi. Yang anehnya adalah tidak ada
bahaya yang timbul.
Bahkan secara tidak langsung dengan adanya
kegiatan olahraga ini dapat membantu kondisi psikologis dari si ibu,
karena dengan olah raga ibu akan mendapatkan kepuasan batin. Olah raga
merupakan serangkaian kegiatan antara lain rekreasi, latihan pernafasan
dan peregangan otot-otot dimana ibu dapat mengikuti dan menseiramakan
gerak tubuhnya dengan alunan musik, dan ibu akan mempunyai teman /
kelompok olah raga yang selain dapat dijadikan teman sepermainan juga
dapat digunakan untuk berbagi pengalaman, sehingga dari olah raga
banyak manfaat yang diambil seorang ibu, selain kebugaran, pengalaman
dan pengetahuan dan kepuasan psikologis.
KESIMPULAN
Trimester
pertama adalah saat yang spesial karena seorang ibu akan menyadari
kehamilannya. Selama kehamilan sedapat mungkin wanita hamil harus
beradapatasi dengan kondisi psikologisnya. Pada trimester pertama
seorang ibu akan selalu mencari tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa
dirinya memang hamil. Segala perubahan yang terjadi pada tubuhnya akan
selalu diperhatikan dengan seksama.
Para wanita juga mungkin akan
mengalami ketakutan dan fantasi selama kehamilan, khususnya tentang
perubahan pada tubuhnya. Mereka khawatir terhadap perubahan fisik dan
psikologisnya, jika mereka multigravida kecemasan yang terjadi
berhubungan dengan pengalaman yang lalu
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN TRIMESTER II
A. PENDAHULUAN
Kehamilan
dianggap sebagai waktu krisis yang diakhiri dengan kelahiran bayi.
Selama kehamilan kebanyakan ibu mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Perubahan psikologis dan emosional ini tampaknya berhubungan
dengan perubahan biologis yang dialami ibu selama kehamilan. Emosi ibu
hamil cenderung labil, reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan dapat
saja berlebihan dan mudah berubah-ubah.
ibu hamil sangatlah sensitif
dan rapuh. Banyak ketakutan yang muncul akan bahaya yang mungkin saja
terjadi pada diri ibu maupun janinnya. ketakutan yang tidak mendasar ini
mungkin disebabkan oleh perubahan yang terjadi pada tubuhnya tampaknya
tidak bisa ia kendalikan dan proses hidupnya berubah dan tidak dapat
dikembalikan lagi. Inilah saat ibu hamil memerlukan saran, dorongan,
pengarahan dan bantuan dari orang-orang sekitarnya.
Oleh karena
perubahan psikologis secara spesifik dapat diduga berdasarkan perubahan
biologis selama kehamilan. Perubahan psikologis ini dapat dibagi
berdasarkan trimester kehamilan. Sebagai seorang bidan, dengan menyadari
adanya perubahan-perubahan tersebut pada ibu hamil dapat memberikan
dukungan dan memperlihatkan keprihatinan, kekhawatiran, ketakutan dan
pertanyaan-pertanyaannya.
B. ISI
Bagi kebanyakan wanita,
saat trimester kedua adalah saat yang paling nyaman. Ibu akan merasa
lebih baik karena gejala-gejala pada trimester pertama seperti rasa
lelah, nausea, dan bahkan pusing-pusing akan hilang, tetapi ibu belum
merasakan kekhawatiran persalinan yang akan dirasakan pada trimester
ketiga. Dengan demikian, ibu akan merasa nyaman dan tenteram yang akan
menenangkan ibu dan pasangannya.
Pada trimester kedua, tubuh ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak
nyaman karena hamil sudah berkurang. ibu sudah
menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara
lebih konstruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan
janinnya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang di
luar dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasakan terlepas dari rasa
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester
pertama dan merasakan meningkatnya libido.
Pada masa ini wanita
mulai merasa sehat dan mengharapkan bayinya. Ibu sudah menerima
kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan pikirannya secara
lebih kontruktif. Pada trimester ini ibu mulai merasakan kehadiran
bayinya sebagai seseorang di luar dari dirinya sendiri. Pengenalan pada
pergerakan fetus, pertumbuhan dan pembesaran abdomen serta gerakan bayi
saat di USG, membuat gambaran tersebut nyata.
Semua wanita gelisah
dancemas terhadap pembesaran dan pertumbuhan yang kurang, perkembangan
janin yang normal dan berusaha mendapatkan informasi yang profesional
dari proses tersebut. Beberapa wanita bisa lepas kontrol, sulit
menerima, khususnya ketika mengalami ANC yang rumit dengan dokter/bidan
selama memnerikan asuhan kebidanan. Beberapa pemeriksaan dan pengkajian
yang dilakukan saat ANC bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan stres.
Biasanya
libido mulai meningkat karena sudah merasa lepas dari kecemasan dan
rasa tidak nyaman seperti dirasakan pada trimester I.
1. Pembagian Perubahan Psikologis pada Trimester II
Trimester
kedua dapat dibagi menjadi dua fase; prequickeckening (sebelum adanya
pergerakan janin yang dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya
pergerakan janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada
penjelasan berikut :
a. Fase Prequickening
Selama akhir
trimester pertama dan masa preqiuckening pada trimester kedua, ibu hamil
mengevaluasi lagi hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan
ibunya yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan mengevaluasi
kembali segala hubungan interpersonal yang telah terjadi dan akan
menjadi basis/dasar bagaimana ia mengembangkan hubungan dengan anak yang
akan dilahirkannya. Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat
yang telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya sikap yang
negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan menolak terhadap sikap
negatif ibunya akan menyebabkan rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila
ibu hamil menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang
mengembangkan identitas keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa
pengevaluasian kembali ini adalah perubahan identitas dari penerima
kasih sayang (dari ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan
menjadi seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas bagi
ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu yang memberikan kasih
sayang kepada anak yang akan dilahirkannya.
b. Fase Postquickening
Setelah
ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan yang jelas akan
muncul. Ibu hamil akan fokus pada kehamilannya dan persiapan menghadapi
peran baru sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan kesedihan
meninggalkan peran lamanya sebelum kehamilan, terutama pada ibu yang
mengalami hamil pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan
pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran yang ia terima
sebelum kehamilannya. Pada wanita multigravida, peran baru artinya
bagaimana ia menjelaskan hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana
bila nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara pada proses
persalinan.
Pergerakan bayi yang dirasakan membantu ibu membangun
konsep bahwa bayinya adalah individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini
menyebabkan perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin
bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah kesejahteraan
janin (kecuali beberapa suku yang menganut sistem
patrilineal/matrilineal).
2. Menjaga Agar Ikatan Tetap Kuat
Ketika
kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih sensitif
terhadap pengaruh kondisi ini pada mereka berdua. Ibu hamil sering
merasa takut jika pasangannya mendapati dirinya tidak menarik atau
gendut, tapi masalah yang muncul lebih rumit lagi. Komunikasi adalah
kunci untuk menghadapi masalah ini. Tetapi cara ini dapat digunakan bila
ibu dan pasangannya tetap terbuka dan memulainya sedini dan sesering
mungkin. Bila salah satu tidak membicarakan latar belakang masalah yang
dirasakan, atau setelah berdiskusi justru merasa depresi, saat itulah
diperlukan penasihat kehamilan dan orang sekitarnya yang dapat menolong
ibu dan pasangannya.
3. Menjaga Kehamilan yang Sehat
Ibu
hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi bukan berarti
bagian luar yang berubah, bagian dalam tubuh pun mengalami perubahan
sebagai respon terhadap kehamilan yang terus berkembang. Beberapa
perubahan dapat saja terasa mengganggu, namun ada juga perubahan yang
terasa menyenangkan bagi ibu hamil. Perubahan yang menyebabkan
ketidaknyamanan adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan ibu harus
diberikan pengertian terhadap kondisi tersebut sehingga ia lebih merasa
nyaman lagi. Beberapa perubahan yang menyenangkan seperti rasa mual
berkurang dibandingkan yang dialami selama trimester kedua, energi
bertambah dan peningkatan libido.
4. Reaksi Orang-Orang di Sekitar Ibu Hamil
Tampaknya
sang suami juga mengalami perubahan psikologis seiring perubahan uyang
dialami istrinya yang hamil. Pada suatu studi dilaporkan sang suami juga
merasakan perubahan nafsu makan, perubahan berat badan, rasa sakit
kepala hingga kecemasan dan ketakutan dirasakan oleh suami yang istrinya
sedang hamil. Saat ini suami lebih aktif ikut menangani dalam kehamilan
istrinya dan turut merasakan tanggung jawab akan kelahiran bayinya.
Apabila
di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia akan merasa bingung akan
perubahan yang dialami ibunya. Anak perlu diberikan pengertian secara
sederhana tentang perubahan yang terjadi dan hal yang akan dihadapi
sehubungan dengan kehamilan. Ibu dari wanita hamil tampaknya adalah
orang yang sering mengambil peran yang cukup besar selama kehamilan. Ibu
hamil tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya dalam
menghadapi kehamilan dan persiapan penerimaan bayi yang akan dilahirkan.
5. Berhubungan Seks
Ada
satu lagi perubahan yang terjadi pada trimestre kedua yang harus
diimbangi untuk mengatasi ketidaknyamanan: suatu peningkatan libido yang
pada trimestre pertama dihilangkan oleh rasa mual dan lelah. Kebanyakan
calon orang tua khawatir jika habungan seks dapat mempengaruhi
kehamilan. Kekhawatiran yang paling sering diajukan adalah kemungkinan
bayi diciderai oleh penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil
dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang perlu
dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan terpengaruh karena
berada di belakang serviks dan dilindungi cairan amniotik dalam uterus.
Namun dalam beberapa kondisi hubungan seks selama trimester kedua tidak
diperbolehkan, mencakup plasenta previa dan ibu dengan riwayat
persalinan prematur.
Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat
dalam hubungan seksual akan menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya
berbaring terlentang dan menahan berat badan suami. Namun dengan
mengkreasi posisi yang menyenangkan maka masalah ini dapat diatasi.
Walaupun
sebagian ibu hamil merasakan seks selama hamil terasa meningkat, tidak
semua libido wanita meroket tinggi pada trimester kedua. Perubahan
tingkat libido disebabkan variasi perubahan hormon selama hamil. Karena
respon terhadap hormon berbeda, reaksi masing-masing ibu hamil pun
berbeda.
PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN TRIMESTER III
Trimester
III sering disebut periode menunggu dan waspada sebab ibu merasa tidak
sabar menunggu kelahiran bayinya. Ibu khawatir bayinya akan lahir
sewaktu-waktu, ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaan akan
timbulnya tanda dan gejala persalinan serta ketidaknormalan bayinya.
Rasa
tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali, merasa diri aneh dan
jelek dan gangguan body image. Perubahan body image dapat berdampak
besar pada wanita dan pasangannya saat kehamilan. Beberapa wanita
menikmati kehamilannya sampai mereka merasa badannya terasa berat dan
tidak modis. Disamping itu ibu mulai merasa sedih akan berpisah dengan
bayinya dan perhatian khusus yang diterimanya selama hamil. Pada
trimester ini ibu memerlukan keterangan dan dukungan dari suami,
keluarga dan bidan.
Trimester III adalah saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Keluarga mulai menduga-duga
tentang jenis kelamin bayinya dan mirip siapa ?. Bahkan mereka mungkin
sudah menilih sebuah nama untuk bayinya.
C. Peran Bidan Dalam Persiapan Psikologis Ibu Hamil Trimester I, II Dan III.
ü Mempelajari keadaan lingkungan penderita.
Ibu
hamil yang selalu memikirkan mengenai keluarga, keuangan, perumahan dan
pekerjaan dapat juga menimbulkan depresi dan perlu penanggulangan.
Untuk itu bidan harus melakukan pengkajian termasuk keadaan lingkungan
(latar belakang) sehingga mempermudah dalam melakukan asuhan kebidanan.
ü Informasi dan pendidikan kesehatan :
v Mengurangi pengaruh yang negatif
Kecemasan
dan ketakutan sering ditimbulkan oleh cerita-cerita yang menakutkan
mengenai kehamilan dan persalinan, pengalaman persalinan yang lampau
atau karena kurangnya pengetahuan mengenai proses kehamilan dan
persalinan. Keadaan tersebut perlu diimbangi dengan pendidikan mengenai
anatomi dan fisiologi kehamilan dan persalinan kepada penderita.
v Memperkuat pengaruh yang positif
Misalnya
dengan memberikan dukungan mental dan penjelasan tentang kebahagiaan
akan mempunyai anak yang diinginkan dan dinantikan.
v Menganjurkan
latihan-latihan fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otot-otot
dasar panggul, melatih pernafasan, teknik mengedan yang baik dan
latihan-latihan relaksasi.
ü Adaptasi pada lingkungan tempat bersalin
Dilaksanakan dengan mengadakan orientasi : memperkenalkan ruangan bersalin, alat-alat kebidanan dan tenaga kesehatan.
PENUTUP
Trimester
kedua kehamilan biasanya merupakan saat yang paling nyaman dan masa
peningkatan pengalaman yang menggembirakan selama hamil. Periode ini
juga berhubungan dengan bagaimana ibu hamil mempersiapkan bagaimana
kehidupan yang akan dialaminya setelah bayi lahir. Segala sesuatu
mungkin terjadi pada trimester kedua, dan ibu hamil sangat membutuhkan
bantuan dan dorongan untuk melewatinya dengan menyenangkan dan sehat
bagi dirinya dan bayi yang dikandungnya.
TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN
I. PENDAHULUAN
Bidan
sebagai petugas lini terdepan dalam memberikan pelayanan kebidanan
khususnya dalam hal kehamilan, sebelumnya harus betul-betul mengerti dan
memahami tentang kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II dan III
diantaranya kebutuhan nutrisi, oksigen, pekerjaan, personal hygiene,
seksual, kunjungan ulang dan tanda-tanda bahaya kehamilan, sehingga
dapat menerapkan asuhan kehamilan dengan baik dan benar serta sesuai
dengan standar.
Mengingat bahaya-bahaya kehamilan dapat meninbulkan
kematian pada ibu, maka pada setiap kunjungan antenatal bidan harus
mengajarkan kepada ibu – ibu hamil tentang tanda – tanda bahaya
kehamilan, dan menganjurkan untuk segera datang ke pelayanan kesehatan
terdekat. Pendidikan tanda – tanda bahaya kehamilan ini juga penting
diberikan kepada keluarganya, khususnya pembuat keputusan utama,
sehingga si ibu akan didampingi untuk mendapatkan asuhan.
Bagan
Oksigen
Imunisasi
Persiapan persalinan
Kesejahtera-an janin
Ketidaknya
manan
kebutuhan fisik ibu hamil trimester I, II dan III
Persiapan laktasi
2. Uraian Materi Tanda – tanda Bahaya Kehamilan
Tanda-tanda
bahaya kehamilan adalah tanda – tanda bahaya yang terjadi selama
kehamilan baik pada awal kehamilan maupun akhir yang memerlukan
penanganan segera.
Tanda – tanda bahaya kehamilan :
1. Perdarahan vagina
Perdarahan
vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal
kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau
spotting disekitar waktu pertama terlambat haid, karena terjadinya
implantasi. Pada waktu lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin
pertanda dari servik yang rapuh ( erosi ), mungkin normal atau
disebabkan oleh infeksi. Perdarahan vagina yang terjadi pada wanita
hamil dapat dibedakan menjadi 2 bagian :
a. Pada awal kehamilan : abortus, mola hidatidosa dan kehamilan ektopik terganggu
b. Pada akhir kehamilan : plasenta previa dan solutio plasenta
2. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang
Sakit
kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan yang biasa disebabkan oleh
pengaruh hormone dan keletihan.
Sakit kepala yang menunjukkan suatu
masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat adalah salah gejala preeklampsi. Pre
eklampsi biasanya juga disertai dengan penglihatan tiba-tiba hilang /
kabur, bengkak / oedema pada kaki dan muka serta nyeri pada
epigastrium.
3. Nyeri abdomen yang hebat
Nyeri abdomen
yang dimaksud adalah yang tidak berhubungan dengan persalinan normal.
Merupakan nyeri perut yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah
beristirahat bisa berarti appendicitis, abortus, penyakit radang
panggul, persalinan preterm, gastritis dan infeksi kandung kemih dan
lain-lain.
Nyeri abdomen bagian bawah dapat bersifat :
a.
Nyeri kuat, terus menerus dalam 3 bulan pertama. Mungkin bisa
disebabkan oleh kehamilan diluar kandungan yaitu didalam tuba fallopi (
saluran sel telur ) yang dikenal dengan istilah KEHAMILAN EKTOPIK
TERGANGGU.
Tanda dan gejala kehamilan Ektpik Terganggu ini adalah :
Ø Terlambat datang bulan
Ø Nyeri perut bagian bawah disatu sisi dan
Ø Perdarahan yag sedikit dari liang vagina
Ø Pusing, TD menurun dan nadi meningkat
Ø Abdomen ibu terasa tegang.
b. Nyeri kuat yang berdenyut-denyut ( seperti kram ) pada 6 bulan pertama kehamilan bisa berarti abortus / keguguran.
c.
Nyeri kuat, terus menerus diakhir kehamilan. Bisa berarti terjadi
robekan plasenta dari diding rahim. Ini sangat berbahaya dan mengancam
jiwa ibu.
d. Nyeri yang berdenyut – denyut di sekitar bulan ke 7 atau 8 bisa berarti akan mengalami persalinan yang lebih cepat.
4. Bayi kurang bergerak seperti biasa
Ibu
mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 atau ke-6, beberapa
ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur,
gerakannya akan melemah.Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam
periode 3 jam. Biasanya diukur dalam waktu selama 12 jam yaitu sebayak .
10 kali.
5. Keluar air ketuban sebelum waktunya ( ketuban pecah dini )
Dapat diidentifikasi dengan keluarnya cairan mendadak disertai bau yang khas.
Adanya
kemungkinan infeksi dalam rahim dan persalinan prematuritas yang dapat
meningkatkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi..
Ketuban pecah dini yang disertai kelainan letak akan mempersulit persalinan yang
dilakukan ditempat dengan fasilitas belum memadai.
6. Muntah terus – menerus (hiperemisis gravidarum )
Terdapat muntah yang terus-menerus yang menimbulkan gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi.
Gejala – gejala hiperemisis lainnya :
Ø Nafsu makan menurun
Ø Berat badan menurun
Ø Nyeri daerah epigastrium
Ø Tekanan darah menurun dan nadi meningkat
Ø Lidah kering
Ø Mata nampak cekung
7. Anemia.
Pembagian anemia :
a. Anemia ringan : 9 – 10 gr %
b. Anemia sedang : 7 – 8 gr %
c. Anemia berat : < 7 gr %
Pengaruh anemia pada kehamilan dapat terjadi abortus, partus prematurus, IUGR, infeksi, hiperemisis gravidarum dan lain-lain.
Anemia ditandai dengan :
a. bagian dalam kelopak mata , lidah. Dan kuku pucat.
b. Lemah dan merasa lelah
c. Kunang-kunang.
d. Nafas pendek-pendek
e. Nadi meningkat
f. Pingsan
8. Demam
Demam
tinggi, terutama yang diikuti dengan tubuh menggigil, rasa sakit
seluruh tubuh, sangat pusing biasanya disebabkan oleh malaria.
Pengaruh malaria terhadap kehamilan :
a. Memecahkan butir darah merah sehingga menimbulkan anemia.
b. Infeksi plasenta dapat menghalangi pertukaran dan menyalurkan nutrisi ke janin
c. Panas badan tinggi merangsang terjadi kontraksi rahim.
Akibat
gangguan tersebut dapat terjadi keguguran, persalinan prematuritas,
dismaturitas, kematian neonatus tinggi, kala II memanjang dan retensio
plasenta.
9. Kejang
Merupakan gejala lanjut dari pre eklampsi.
KESIMPULAN
Dari
uraian diatas dapat dilihat macam – macam tanda – tanda bahaya yang
terjadi selama kehamilan yang sangat membahayakan ibu hamil sendiri jika
tidak dilakukan pengambilan keputusan klinik atau penanganan segera
terhadap ibu hamil tersebut. Bidan sebagai salah satu tenaga kesehatan
yang berhubungan langsung dengan masalah kebidanan harus dapat mengenali
dan mendeteksi secara dini sehingga dapat dilakukan penatalaksanaan
dengan baik dan benar sesuai dengan standarnya
Pada setiap
kunjungan antenatal, bidan juga harus menjelaskan dan mengajarkan kepada
ibu – ibu hamil bagaimana mengenali tanda-tanda bahaya yang terjadi
selama kehamilan
Tanda – tanda bahaya selama kehamilan yang dimaksud diatas adalah :
Ø Perdarahan pervaginam
Ø Sakit kepaal yang hebat dan menetap
Ø Nyeri abdomen yang heba
Ø Bayi kurang bergerak
Ø Muntah yang terus-menerus
Ø Ketuban pecah dini
Ø Anemia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar